www.tptbudidaya.co.nr

Tenaga Pendamping Teknologi adalah petugas teknis yang ditugaskan oleh direktorat jendral perikanan budidaya guna mendampingi para pembudidaya ikan untuk meningkatkan usaha perikanannya.

LAPORAN KEGIATAN PERKOPERASIAN SYARIAH BAGI UPP SE JAWA TIMUR

Apreasiasi Perkoperasian Syariah yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Dan Kelautan Propinsi Jawa Timur tanggal 10 – 12 Juni 2008 berjalan dengan sukses. Seiring dengan diundangkannya UU Perbankan Syariah pada bulan ini oleh Anggota Dewan Kita yang Terhormat akan lebih mendorong sistem keuangan berbasis syariah yang telah lama ditunggu para pelaku perbankan.

Jawa Timur pada tahun 2007 menyumbang 25,7 % dari total ekspor perikanan secara Nasional. Hal ini menunjukkan potensi yang begitu besar di daerah Jawa Timur dengan keanekaragaman kondisi daerahnya. Komoditas yang dihasilkan pun telah begitu legendaris seperti Mujair dan Karper Punten. Acara yang di buka oleh Wakil Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan Propinsi Jatim ini bertujuan

1. UPP dan TPT mengerti dan memehami Perkoperasian Syariah

2. UPP dengan bantuan TPT mempunyai Unit Usaha tersendiri yaitu Koperasi Syariah

3. Penguatan kelembagaan UPP Se Jawa Timur

Dalam sambutannya, Kasubdit Permodalan Dan Investasi Ditjen Perikanan Budidaya berharap peningkatan pertumbuhan perikanan Nasional sebesar 40 % dapat tercapi pada tahun 2009. Kepada TPT Beliau mengharapkan agar lebih “PD” DAN ” BERANI “dalam melakukan tugasnya dengan memahami betul permasalahan yang ada di petani. Hal ini terkait dengan pembinaan Pokdakan ynag bisa di maksimalkan. Dalam hal pengembangan usaha budidaya Beliau menekankan pada 5 (lima)hal:

1. Orientasi dorongan pasar ( Market Driven Oriented )

2. Dapat dikelola secara ekonomis ( Managable )

3. Partisipasi masyarakat pembudidaya ikan ( Particiatory )

4. Ketrerpaduan sistem usaha budidaya ( integrated sysem )

5. Kelengkapan saran dan prasarana ( Infrastucture Capacity )

Prnisip dasar tersebut diharapkn mampu meningkatkan pertumbuhan perikanan Nasional, untuk itu perlu usaha berbasis kelompok. Dalam realisasinya, Dinas terkait dibantu Unit Pelayan Dan Pengembangan ( UPP ) Budidaya Perikanan yang menjadi mitra strategis dalam pembinaan petani. Orientasi pemasaran yang dibangun di kalangan petani diharapkakan mampu memenuhi pasar ekspor. Diharapkan muncul peta-peta andalan produksi perikanan pada tiap- tiap daerah di seluruh indonesia. Dalam pengembangan perikanan ini dukungan lembaga keuangan sangat diharapkan tidak terkecuali Per bankan Syariah, karena diharapakan mampu menjebatani permasalahan permodalan yang selama ni di hadapi petani.

Potensi yang ada di UPP seperti simpan pinjam diharapkan dapat diberdayakan menjadi lembaga keuangan yang berbadan hukum. Hal ini terkait dengan pola penyaluran dana yang di harapkan oleh Perbankan dimana perbankan akan lebih tertarik bila bermitra dengan lembaga keuangan Mikro.

Lembaga Keuangan Syariah merupakan solusiyang diharapkan mampu menjadi channelling bagi perbankan untuk menyalurkan dananya. Untuk itu perlu kiranya UPP didaerah dapat di fasilitasi untuk membuat lembaga ini. Dinas setempat dapat beperan sebagai pembina dan pengawas lembaga ini.

Koperasi Jasa Keuangan Syariah merupakan bentuk ideal yang dapat diterapkan UPPuntuk lebihmaju dalam mengelola keuangannya. Kurangnya SDM dalam mengelola koperasi ini diharapkan dapat teratasi dengan adanya pendampingan dari Lembaga Manajemen Keuangan Syariah.

Dengan dukungan berbagai pihak diharapkan kemandirian dalam pengelo laan keuangannya. Ke depan Lembaga Keuangan mikro diharapkan mampu menggantikan fungsi perbankan dalam menyalurkan dananya pada usaha mikro dan menegah yang banyak terdapat di Indonesia.